Senin, 16 Mei 2011

Kodomo no Hi, Hari Anak-Anak Di Jepang + Hina Matsuri

Kodomo no Hi atau Hari Anak merupakan hari istimewa yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 5 Mei, dan sudah dimulai sejak tahun 1948 lalu serta sudah menjadi hari libur nasional. Karena kehadiran anak dianggap “berkat” oleh masyarakat Jepang, dan ada pemikiran bahwa seorang anak perlu mengungkapkan rasa syukur serta terima kasihnya secara khusus kepada orangtua, maka pemerintah Jepang memutuskan bahwa Hari Anak adalah hari libur resmi.
Tradisi/festival menarik berlangsung selama Hari Anak. Anak laki-laki akan memajang replika yoroi (pakaian kesatria zaman dulu) dan kabuto (helm samurai) sebagai lambang “kekuatan”. Keluarga yang memiliki anak laki-laki juga akan memasang koinobori (hiasan berbentuk ikan koi) di depan rumah. Pada hiasan ikan yang paling besar, digambarkan tokoh anak laki-laki super kuat bernama Kintaro.
Makanan tradisional seperti kashiwamochi (sejenis kue beras), biasa disajikan saat perayaan Kodomo no Hi. Melalui hidangan ini, anak-anak memiliki kesempatan mengungkapkan rasa terima kasih kepada ayah dan ibu mereka.
Bagaimana dengan anak perempuan? Ternyata mereka sudah lebih dahulu merayakan tradisi Hari Anak pada 3 Maret. Dahulu, tanggal 5 bulan 5 adalah “Hari Anak Laki-laki”. Biarpun pada masa modern ini tanggal 5 bulan 5 adalah “Hari Anak” (Laki-laki dan Perempuan), namun perayaan lebih cenderung untuk anak laki-laki.
Pada hari yang disebut Hina Matsuri itu, anak-anak perempuan di Jepang memajang seperangkat boneka festival (hina ningyou) di rumahnya. Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, dayang-dayang, dan pemusik istana. Tradisi ini berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi (bermain boneka puteri).
Sebelum hari perayaan tiba, anak-anak membantu orangtua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang. Sehari sesudah perayaan, boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap roh-roh jahat dan nasib sial.
Hidangan istimewa untuk anak perempuan yang merayakan tradisi Hari Anak pada 3 Maret ini antara lain kue hishimochi, kue hikigiri, makanan ringan hina arare (terbuat dari beras ketan), sup bening, serta chirashizushi (sushi). Minumannya adalah sake putih (shirozake) dan sake manis (amazake).

1 komentar:

  1. Ya, karena di Jepang lebih menghargai anak-anak dari pada kita

    BalasHapus